Skip to main content

Posts

Diam, Sepi, dan Membosankan

Kisah ini di awali dari hubungan yang membosankan. Saat pesanku tak kunjung kau balas, obrolan searah dan posisiku serba salah. Cinta begitu sepi saat hati sudah terlanjur meresapi. Kegalauan muncul setiap hari di kala kau yang tak kunjung mengerti. Lelah ku menunggu pagi, sambil terus berharap kau tak bermaksud pergi. Aku bertanya salahku apa tapi kau diam saja. Aku mengajak kita untuk tatap muka, menyelsaikannya bersama namun kau tak kunjung bicara. Aku telfon berkali kali, nomormu tak bisa di hubungi. Lalu ku belikan pulsa agar kau bisa membalas pesanku tanpa ada alasan kehabisan pulsa yang mengganggu. Namun tetap saja, kau masih diam. Sampai pada sewajarnya manusia tetap saja mahluk yang mudah digoda. Sebelum kondisi seperti ini, diriku masih kuat memegang janji janji. Tapi keadaan memburuk, cinta semakin bertepuk. Waktu terus berjalan, dan kau tau menunggu itu bosan. Dari sudut lain, dari nama yang lain. Aku menyapa wanita yang sejatinya dari dulu ku memendam rasa. Awalnya aku
Recent posts

Sesuatu Datang dengan Tujuan Masing-Masing.

Selalu saja Tuhan menurunkan kejadian beserta alasannya, baik dengan kita disadari maupun tidak. Kita hanya menjalani dan sering telat menyadari. Seringkali kita menginginkan sesuatu hal yang menurut kita terbaik atau menentukan sesuatu yang sesuai kehendak hati. Kita menyisihkan yang tak kita sukai demi hal yang kita ingini. Tentunya kau akan berjuang sekuat mungkin mendapatkan apa yang kau suka. Menggapai apa yang kau impikan. Mempertahankan argumentasi dalam diskusi. Serta menyangkal, jika ada yang mengingatkanmu agar tak menyesal. Sebaik-baik rencana yang kita rakit, kita tak pernah bisa memastikan hasil yang tak membuat kita sakit. Yang terjadi kita akan terus berupaya, dan terus di imbangi dengan doa. Mengambil setiap kesempatan yang ada demi meraih cita. Meninggalkan sesuatu yang menurutmu tak lagi berguna. Mencari cara agar tujuanmu cepat sampai tergapai. Lalu bersenang-senang, setelah upaya berujung lapang. Di dalam berproses kamu tak akan semulus rencanamu. Ibarat seperti

Hujan di Kaca Jendela.

Teringat sore itu, di kala hujan tak kunjung hilang dari kaca jendela kamarku. Tak sengaja ku jumpai kau di lini masa. Kau lagi. Kau yang masih terngiang di hati. Begitu sulit melepaskan saat situasi begitu tepat untuk mengenangkan. Kamu yang belum sempat aku miliki namun sudah pergi saat rasa mulai bersemi. Dengan tulisan sederhana. Kau mengindahkan hasil potretanmu yang kau tandai namanya. Hatiku sudah kebal terkait nama yang terus kau sebutkan. Yang terus kau banggakan. Dan yang terus kau pantaskan. Di banding aku yang sendiri dalam harapan. Belum ada kesempatan mengungkapkan, tapi gerak gerikmu memberi isyarat kita belum bisa bersama dalam waktu dekat. Ketika kau perlahan menghilang dan tak lagi ku jumpai dalam bayang. Kadang semesta suka tertawa melihat aku yang sendiri melamun di sudut ruang. Melihat bodohnya manusia yang berharap pada manusia lainnya. Melihat mata dan hati yang berdiskusi tentang lamanya menanti. Ku jumpai kau di kotak persegi. Berisi kata yang kau suka. Bert

Semangat Pagi.

Selamat Pagi, Selamat Berbagi. Bagaimana pagi ini? Udah bikin status berapa kali setelah kalian bangun? Hehe. Seperti yang terjadi pada umumnya, ungkapan sederhana tersebut begitu banyak di cari di kalangan remaja saat ini. Dari orang yang terkasih tentunya. Jika gadgetmu berbunyi di pagi hari, ada chat yang bertuliskan " selamat pagi " sontak moodmu naik dan sesaat menjadi tidak malas lagi. Bagi mereka yang belum memiliki kekasih, tetap bisa menikmati ucapan selamat pagi. Melalui menu yang berbeda di kolom aplikasi. Mereka melihat ucapan yang powerfull itu di menu status. Bahkan mereka bisa menjumpai  banyak, tak hanya satu. Namun begitu, status itu milik orang lain, ucapan yand di tuliskan juga untuk orang lain juga. Di situ kau hanya penikmat dari romantisme orang lain. Yang bisa terjadi lagi, untuk mereka kaum sendiri. Selain melihat peristiwa di atas, mereka tak butuh orang lain untuk membangunkan moodnya. Mereka beranikan untuk membuat status sendiri bertuliskan &qu

Kau Dan Aku Mulai Terbiasa

Tak terasa hari pertemuan sudah berlangsung lama, aku semakin tahu banyak tentangmu dan kamu juga mulai berani bercerita lebih kepadaku. Entah karena sebab apa, tapi kenyamanan bagiku mulai terasa. Tapi Ini masih menjadi misteri. meski sesekali kau balas pesanku dengan emoji, aku tak boleh berperasangka lebih bahwa kau juga suka. Bisa saja ini hanya sesaat, sebab kau tak ada teman berbalas pesan. Tapi entah apapun kau menganggapku, membalas pesanmu adalah kepanikan tersendiri. Berulang kali ku hapus pesan yang hendak ku kirim, ku baca berulang agar memastikan kata yg tepat untuk ku kirimkan. Ini adalah kepanikan yang ku suka, hal yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Kau membalas seadanya tapi membuat gelora di dada. Sepiku hilang, kini berubah menjadi pagi yang gemilang. Beruntungnya aku di pertemukan denganmu, wanita yang bisa saja membuat kesejukan walau hari menjelang siang. Kau membuatku tenang dalam segala situasi. Hadir setiap saat, merelakan waktumu bersamaku. Walau hanya

Babak Baru

Memang beginilah cinta, tak banyak yang bisa diterka. Kadang suka kadang duka,  kadang haru kadang pilu, kadang benci kadang rindu. Entahlah. Yang ku pikirkan kini, cinta terbagi menjadi dua sisi. Bagian awal kita di suguhi bahagia lewat senyuman, terus berlanjut sampai akhirnya belajar sabar dari perpisahan. Banyak orang menyerah karena baru saja berpisah. Mereka mengaku sulit untuk menemukan orang yang sama seperti yang sudah terpisahkan. Terus tenggelam dalam luka yang terpendam. Tanpa menyadari bahwa cinta berjalan silih berganti. Perpisahan memang harus ada, agar membuka untuk cerita selanjutnya. Percayalah, kau bukan yang pertama yang merasakan luka. Perpisahan memang sudah lama, tapi kenanganlah yang memaksa kita untuk tidak lupa. Kau tak perlu terus hidup dalam kenanganmu itu. Bukan bermaksud untuk memaksa melupakan, tapi kita juga jangan terus di buai kenangan. Kau harus dewasa dan berpikir seadanya, jangan terus menuntut untuk kembali dalam bahagia tempo dulu. Jika kau ing

Ku Akhiri Karena Terkhianati

Seperti senja yang datang sementara,  bersamamu adalah perpisahan yang tertunda . Bisa disebutkan bahwa bersamamu adalah kenangan yang tak pernah busuk jika terus ku simpan. Memang benar kenangan akan membawa kita pada masa yang telah terlewati, kita mengulas banyak hal yang kini tak berurutan, bersanding dengan kejadian yang tengah lama hidup dalam ingatan. Tapi patah hati denganmu, melebihi sepahit kopiku pagi ini. Keduanya berkolaborasi apik dalam meracuniku untuk terus mengingatmu. Begitulah kamu,  seseorang yang hanya tinggal bayang, karena ragamu telah bahagia dengan lain orang. Perpisahan memang slalu merugikan, apalagi tentang hubungan. Kedua insan yang telah bersama menjadi satu, harus di pecah karena adanya sesuatu. Sesuatu yang dapat memicu adanya perpecahan sehingga mereka terus merenggang. Ini terjadi pada kau dan aku, sebelumnya kita baik-baik saja, namun kau mengenalnya dibalik kesepakatan kita. Bukan bermaksud membatasimu dalam berteman, tapi seharusnya kita